Kamis, 15 Juni 2017
KISAH NYATA KEAJAIBAN ADZAN
.
Dering suara Hand Phone (HP) di malam nan sunyi membangunkan tidur Ustadz Abdurahman yang sedang beristirahat di rumahnya..
.
Saat itu jam menunjukkan pukul 10 malam, dilayar HP beliau Muncul nomor yang tidak dikenal....
.
Beliau sebenarnya tidak ingin mengangkatnya, namun karena beliau penasaran akhirnya beliau mengangkatnya dan mulai menyapa : Assalamu’alaikum, siapa ini..??
.
Kemudian penelpon itu menjawab : Wa’alaikumussalam, Ini Ahmad, ustadz, maaf saya mengganggu ustadz malam ini..
.
Ustadz, saya mohon datanglah kesini, saudara saya sedang kritis, dia baru saja kecelakaan dan dokternya mengatakan kalau dia sudah tidak bisa berbuat banyak, tolonglah kami ustadz..!!
.
Ustad Abdurrahman baru paham kalau yang menelpon barusan adalah salah seorang pengurus masjid besar Bully, New South Wales Australia..
.
Ustad Abdurrahman mengenal Ahmad karena di daerahnya, pengurus masjid terdaftar dengan rapi dan mendapat pengakuan dari Pemerintah..
.
Mereka sering bertemu apabila ada acara Fun Raising, Ied Festival, bahkan acara-acara yang diadakan oleh Pemerintah Australia..
.
Sejenak Ustad Abdurrahman bangun dari tempat tidurnya, Kemudian beliau bergegas berangkat setelah mendapatkan nomor kamar di sebuah Rumah Sakit dari si penelpon..
.
Assalamualaikum : sapanya ketika memasuki ruangan dimana Abdullah terbaring tak berdaya..
.
Perban serta bau obat meliputi disekujur tubuhnya..
.
Wa’alaikumussalam, Alhamdulillah, Ustad, terimakasih atas kedatangannya, saya mohon ucapkanlah sesuatu untuk Abdullah, dokter sudah tidak mampu berbuat banyak dan mengatakan jika dia akan meninggal, tolong katakan sesuatu pada Abdullah : Pinta kakaknya dengan menangis..
Beliau memandang di sekitar ruangan itu telah ada beberapa keluarga yang juga menangis..
.
Baik, saya akan mencoba bercakap-cakap dengannya, tolong jangan menangis disini karena hanya akan membuatnya tidak bisa berkata apa apa (sedih) : kata Ustad Abdurrahman..
.
Kemudian beliau mendekat ke tubuh Abdullah yang penuh dengan luka..
.
Di lihatnya sebuah sosok yang masih hidup, tetapi tidak bergerak sedikitpun, bahkan menggerakkan bibir dan mengedipkan mata saja ia tak mampu..
.
Kemudian Ustad Abdurrahman duduk tepat disebelah kanan kepala Abdullah, sehingga memungkinkan beliau untuk berbicara ditelinga Abdullah dengan jarak paling dekat..
.
Sejenak Beliau berdoa dan kemudian menggenggam lemah tangan Abdullah..
.
Assalamu’alaikum saudaraku, saya Ustad Abdurrahman dari Wollongong..
.
Saudaraku, saya datang kesini untuk menemuimu, saya tahu kamu adalah muslim yang baik, kamu telah menolong ALLAH untuk mengumandangkan adzan setiap hari di masjid..
.
Kamu mengingatkan orang-orang untuk Sholat di masjid, saya yakin kalau ALLAH dan semua orang menyayangi kamu, ALLAH akan menolong kamu, DIA akan memberimu kesehatan dan kebahagiaan..
.
Saudaraku, kami masih ingin mendengar engkau mengumandangkan adzan dimasjid, dapatkah engkau melakukannya, ALLAH akan menyukainya, Tolong engkau kumandangkan adzan untuk kami..
.
Sejenak terlihat airmata keluar dari kedua matanya dan menetes melewati pipi Abdullah..
.
Tak berapa lama kelopak matanya bergerak-gerak perlahan, kemudian matanya membuka sedikit demi sedikit..
.
Bibirnyapun kemudian bergerak- gerak perlahan, seolah ia berusaha untuk mengumandangkan adzan..
.
Ustad Abdurrahman memandang wajah Abdullah dengan tersenyum : Alhamdulillah,teruskan saudaraku, kumandangkan adzan untuk kami..Dan..
.
SubhanALLAH, secara tidak diduga monitor alat pendeteksi jantung yang dipasangkan di tubuh Abdullah menunjukkan kerja jantung yang berangsur-angsur normal, itu menunjukkan jika Abdulloh telah melewati masa kritisnya..
.
Ahmad yang mengetahui hal itu kemudian melakukan sujud syukur di dalam ruangan itu, kemudian diikuti saudaranya yang lain..
.
Ahmad memeluk Ustad Abdurrahman dan berkali-kali mengucapkan terima kasih..
.
Tak berapa lama Sang Dokter muncul kembali dan mengecek kesehatan Abdullah..
.
Seraya bertanya : Apa yang terjadi..??
.
Apa yang telah kamu berikan kepadanya..?? Ia bertanya kepada Ahmad yang berada di dekatnya..
.
“Adzan” Jawab Ahmad dengan tersenyum..
.
Adzan..?? Apakah adzan yang telah menyembuhkannya..??
.
Tanya sang dokter kepada Ustad Abdurrahman yang juga masih berada disitu..
Ya,ALLAH menyembuhkannya dengan Adzan : jawab Ustad Abdurrahman dengan tersenyum pula..
.
Sang dokter yang bukan muslim tersebut semakin terheran-heran, kemudian ia mengangguk-angguk, ikut tersenyum dan berkata kepada Ustad Abdurrahman : Suatu hari saya ingin bertanya kepadamu tentang Adzan, tolong beri aku nomer yang bisa dihubungi, katanya..
.
Dengan senang hati dokter : jawab Ustad Abdurrahman penuh keyakinan. (pbb/aih)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar