Minggu, 18 Juni 2017

Kisah Ibu Melahirkan di Mobil Bak Terbuka




Fasilitas kesehatan yang tidak merata menyebabkan perjuangan untuk melahirkan seorang anak menjadi luar biasa, ini sebagaimana dialami oleh seorang ibu dari Kampung Nangrak Kabupaten Bandung. Ia terpaksa berjuang melahirkan anaknya di mobil bak terbuka.
Karena keterbatasan angkutan akhirnya sang ibu pun terpaksa dibaringkan di atas bak terbuka. Namun, karena akses jalan yang jauh menuju klinik, belum juga sampai di klinik bersalin rupanya ibu tersebut sudah melahirkan sendiri di atas mobil bak terbuka.
Kisah tersebut dibagikan oleh pengguna akun facebook Ira Maryam Rahmawati. Irma menceritakan bahwa Ibu dan bayinya selamat meski melahirkan tanpa bantuan medis di atas mobil bak.
Walaupun persalinan dilakukan dengan alat seadanya dan tidak ada bantuan medis namun bayi cantik berjenis kelamin perempuan itu pun tampak sehat.
Sang bidan dan perawat yang bertugas di kelinik pun segera menghampiri mobil yang membawa ibu yang mengalami proses persalinan di atas mobil.
Dari foto yang diunggah oleh Ira tampak seorang bidan sedang membantu sang ibu.
Sedangkan seorang perawat lagi menggendong bayi agar segera mendapat penanganan dari petugas klinik.
Berikut kisah persalinan di atas mobil bak yang dibagikan oleh aku facebook Ira Maryam Rahmawati.
"MasyaAllah perjuangan seorang ibu yang melahirkan di perjalanaan menuju klinik karena akses dari rumahnya yang masyaAllah jauh dan terpencil di kp. Nagrak (entah dimana itu kampung)
Nah ini salah satu faktor kendala dan penyebab AKI dan AKB yang tinggi salah satunya adalah akses faskes yang jauh apalagi jalanan yang hanya bisa di lewati dengan berjalan kaki ( mobil gak bisa) sehingga pasien harus memutar perjalanan yang bisa di lewati oleh mobil.
Faktor yang kedua adalah persiapan melahirkan seperti kapan tanggal perkiraan persalinan, tabungan biaya atau memakai jaminan, perlengkapan ibu dan bayi, pendonor darah dan kendaraan. Sehingga kalau jauh dari faskes bisa di persiapkan kebutuhannya. Sekarang kasusnya untuk mobil saja harus nyari dari bawah(karena kampungnya di gunung) di tambah askes jalan yang memutar perjalanan bayangkan waktunya habis karena askes jalan.
Alhasil ibu dan bayi sebelum nyampe klinik (faskes terdekat) sudah berojol di jalan alhamdulillah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu tidak ada perdarahan/atonia bayinya selamat, tapi setelah sampai di klinik ibunya harus di rujuk juga karena retensio plasenta.
Nah sebagai tenaga kesehatan khususnya kita sebagai bidan benar-benar harus memberikan pelayanan yang prima kalau menurut almamater saya sih harus 3H (Head Hand and Heart) semoga ilmu yang kita dapat dan dari kasus kasus di lapangan menjadi ilmu dan pelajaran yang berharga tetap semangat bahagiakan umat.
# Bd Novi Noviyanti yang membelakangi sedang monolong sang ibu dan saya kebagian menyelamatkan bayi nan cantik dan lucunya
Nb. Itu ibunya ngelahirin sendiri pas di perjlanan menuju klinik
Saya bantu pas sudah nyampe klinik dan sudah borojol bayinya"
Ini postinganya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar