Jumat, 30 Juni 2017

Kisah Nenek Berdoa untuk Keselamatan Malah Mengacaukan Penerbangan




Namanya kepercayaan bentuk dan rupanya bisa beragam.
Seperti yang terjadi baru-baru ini di penerbangan Tiongkok.
Seorang nenek berusia 80 tahun membuat 150 penumpang harus turun dari pesawat.
Bahkan penerbangan harus ditunda sampai lima jam lamanya.
Tentu saja hal ini membuat orang lain geram.
Namun jika kamu membaca cerita lengkapnya, kamu takkan bisa melepaskan amarah kepada nenek ini.
Melansir Says, penerbangan Maskapai Cina Tenggara harus ditunda pada Selasa (27/6/2017).
Penyebabnya tak lain adalah Qiu, nenek berusia 80 tahun.
Seperti diberitakan oleh Rocket News, Qiu berada di Bandara Internasional Pudong, Shanghai, Tiongkok.
Ia akan terbang ke Guangzhou bersama suami, putri, dan menantunya.
Para penumpan naik ke pesawat tanpa melewati jalur jembatan yang menghubungkan gerbang dan pesawat.
Pesawat akan diberangkatkan pukul 12.40 waktu setempat.
Sebelum naik ke pesawat, Qiu berdoa memohon keselamatan.
Tentu saja hal ini adalah hal yang biasa dilakukan semua orang.
Namun selanjutnya, Qiu melakukan hal mengejutkan.
Ia melemparkan beberapa koin ke dalam mesin pesawat yang terbuka!
Dari sembilan koin yang dilempar Qiu, satu koin masuk ke dalam mekanisme internal mesin pesawat.
Untungnya, permasalahan ini diketahui sebelum mereka lepas landas.
Karena harus mengadakan inspeksi secara keseluruhan, para penumpang harus turun.
Dan wanita bernama Qiu itu segera ditahan oleh kepolisian bandara.
"Wanita dengan nama keluarga Qiu tak memiliki catatan kriminal atau kesehatan mental yang terganggu, namun ia mengaku bahwa ia melemparkan koin tersebut sebagai doa memohon keselamatan," ungkap Shanghai Police kepada Says.
Untung saja aksinya diketahui oleh beberapa penumpang lain.
Akhirnya, prosedur mendetail dilaksanakan dan butuh waktu total 5 jam untuk menyelesaikannya.
Prosedur itu baru selesai pukul 18.16 waktu setempat.
Polisi memutuskan untuk melepaskan Qiu.
Namun, penerbangan mendapatkan kerugian yang cukup banyak karena harus menunda penerbangan dan membuka mesin.
Biaya totalnya lebih dari US$ 140 ribu.
Parah!
"Jika tak ada yang melihatnya (Qiu), konsekuensinya akan lebih parah," ungkap mekanik penerbangan senior kepada Xinmin Evening News.(sumber: tribunnews.com)

Kisah Pedagang Sayur Temukan Segepok Uang di Lampu Merah




Kisah tentang kejujuran datang dari sosok Widiyanti (33), seorang penjaja sayur keliling di Kebumen, Jawa Tengah.
Siang itu, Kamis (29/6/2017), wanita setengah baya itu menemukan segepok uang jutaan rupiah yang terbungkus dalam kantung plastik di Simpang Empat Kembaran.
Meski tak bertuan, warga RT 2 RW 7, Dukuh Kebanaran, Kelurahan Tamanwinangun tak lantas tergiur. Kejujuran yang selalu menjadi prinsip hidup, menuntunnya untuk mencari siapa pemilik uang itu.
Kapolsek Kebumen Iptu Mardi mengungkapkan, Widiyanti nampak tergopoh-gopoh saat sampai di Pos Pengamanan Tugu Lawet, Kebumen.
Dirinya memutuskan untuk menyerahkan segepok uang tersebut kepada polisi yang tengah berjaga di dalam pos.
Mardi yang menerima langsung uang temuan itu terharu atas kejujuran Widiyanti.
Dirinya berjanji akan menyebarluaskan kabar penemuan uang tunai itu.
"Kami salut atas kejujuran saudari Widiyanti, sudah jarang orang yang mempunyai sifat jujur sekarang ini," kata Mardi.
Dirinya mengimbau kepada masyarakat yang merasa kehilangan uang di lokasi yang dimaksud untuk datang ke Pos Kembaran.
"Kami persilakan kepada warga yang merasa kehilangan uang yang dibungkus tas plastik untuk menghubungi Polsek Kebumen. Jumlahnya sementara kami rahasiakan untuk menghindari orang orang yang berniat buruk. Namun sedikit saya infokan bahwa jumlah nya lebih dari satu juta rupiah," ujarnya.
Kisah teladan sebelumnya juga pernah terjadi di Kroya, Cilacap, Jawa Tengah.
Supriyanto, seorang porter, dan 2 petugas keamanan, Andre Arifin dan Imam Turino mengembalikan tas berisi uang ratusan juta milik salah satu penumpang Kereta 5 Argowilis tujuan Bandung pada Kamis (18/5/2017) silam.
Kejujuran tiga karyawan Stasiun Kroya, Cilacap ini sontak menjadi viral di dunia maya.
Bahkan, Wakil Presiden Deputi PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto, Wisnu Pramudyo turut mengapresiasi sekaligus memberikan penghargaan kepada ketiganya.
“Kejujuran seperti inilah yang harus dijaga dan ditiru oleh semua insan agar citra perkeretaapian Indonesia semakin baik," kata Wisnu.
Kejujuran Widiyanti dan Supriyanto seakan menjadi oase di tengah krisis moral yang terjadi di negeri kita.
Ternyata masih ada manusia-manusia yang menjaga kearifan karakter bangsa, disaat para pejabat negara justru berlomba-lomba memperkaya diri sendiri. (sumber: tribunnews.com)

Kisah Lucinda Allen, Wanita yang Lumpuh Usai Bercinta





Orgasme adalah saat di mana pasangan merasakan kepuasan saat bercinta. Namun, bagi Lucinda Allen, orgasme adalah sebuah mimpi buruk. 

Perempuan berusia 43 tahun itu mengalami kelumpuhan setelah orgasme saat berhubungan seksual. Ia mengalami kelumpuhan di sisi sebelah kiri tubuhnya setelah mengalami sakit kepala saat tengah bercinta. 

Dokter pun melakukan kraniotomi untuk mengurangi tekanan pada otaknya. Upaya kraniotomi merupakan prosedur pembedahan pada bagian tengkorak yang melindungi otak. Proses ini bertujuan untuk menghentikan pendarahan pada otak karena pecahnya arteri.
Awalnya, Allen mengalami sakit kepala setelah mencapai klimaks orgasme saat berhubungan seks. Menurut dokter, sakit kepala itu disebabkan oleh kebocoran dari tengkorak ke tulang belakang. Hal tersebut dapat diringankan dengan berbaring.

Saat itu, perempuan asal Stourbridge itu sedang hamil. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit. Ia juga sempat mengalami koma selama enam hari. 

Ia sadar dari koma untuk mengetahui kondisi bayi yang sedang dikandungnya. Tiga bulan kemudian tepatnya November 2012, dirinya melahirkan bayi bernama Marri-Alice.


Masalah ini menyebabkan Allen harus duduk di kursi roda karena kelumpuhan di sisi kiri tubuhnya.

"Tidak ada yang membicarakan sakit kepala pascaorgasme. Itu bisa dimengerti, tapi saya ingin meningkatkan kesadaran akan bagaimana hal ini menjadi sebuah peringatan," ujarnya.

Untuk itu, Allen harus menjalani terapi sel induk. Ia berharap, terapi tersebut dapat membantu 'mendapatkan' kembali tubuhnya sehingga bisa bergerak bebas kembali.

"Karena itu, saya telah kehilangan sebagian besar kehidupan saya, seperti karier saya, dan adik untuk anak perempuan saya," ucapnya dikutip dari Metro. (sumber: CNN Indonesia)

Kamis, 29 Juni 2017

Kisah Sedih dari Pasar Gembrong, Merugi di Hari Raya




Pagi itu tepat pukul 09.00 WIB, Riyani (34) sudah tampak sibuk membenahi kios boneka yang berada tepat di halaman rumah petak miliknya. Dibantu anak gadis sulungnya, Riyani membongkar dan membawa boneka berbagai ukuran ke kiosnya untuk dipajang. 

Hilir mudik, satu persatu boneka dia bawa. Ada yang hanya sekedar dia jinjing, pegang, bahkan tak sedikit yang dia peluk dengan erat dan tentunya dengan susah payah.

Pasalnya, tidak sedikit boneka berukuran jumbo yang dia jual di kiosnya.

"Iya susah bawanya. Gede banget ini. Belum juga laku padahal udah mau tiga bulan di gudang," kata Riyani sambil menyeka keringat yang mengucur dari pelipisnya.

Riyani adalah satu dari ratusan pedagang mainan di Pasar Gembrong.


Pasar Gembrong tahun ini sepi pembeli yang membuat banyak pedagang merugi.Pasar Gembrong tahun ini sepi pembeli yang membuat banyak pedagang merugi. (CNN Indonesia/Tiara Sutari)
Hingga saat ini, pasar di kawasan Jakarta Timur itu dikenal sebagai surga mainan di ibu kota. Bukan hanya dari Jakarta, tidak sedikit pembeli dari luar Jakarta yang berbondong-bondong mendatangi pasar sejuta mainan ini. 

Harga yang bersaing dan varian mainan yang tak sedikit membuat pasar ini tak pernah sepi pengunjung. Itu terbukti dari banyak kendaraan yang terparkir di sepanjang jalan Basuki Rahmat yang mengitari kios – kios mainan dan alat tulis di Pasar Gembrong. 

Momen liburan seperti hari raya biasanya dimanfaatkan keluarga berbelanja di Pasar Gembrong, baik untuk membelikan mainan sebagai hadiah Lebaran atau hanya sekedar cuci mata.

Namun, keramaian itu tidak terlihat di Lebaran kali ini. Kios-kios ini memutuskan libur setelah mendapati dagangannya sepi dan kurang diminati pengunjung. 

"Saya Enggak jualan, nggak ada yang beli. Duduk saja di rumah, karena toko menyatu dengan rumah," kata Dewi (42) salah satu pedagang asli di kawasan Pasar Gembrong.

Nasib sepi pengunjung tak hanya dialami Dewi, banyak kios pedagang yang mengitari area troatoar jalan Basuki Rakhmat hingga lapangan, kini malah tutup tak berjualan.   

Akibat sepinya pembeli, Dewi sudah tidak melakukan penyetokan mainan sejak akhir tahun lalu. 
Dewi menyebut, baru kali ini Pasar Gembrong sepi pengunjung. Padahal sejak awal 2000an, pasar mainan tersebut terus ramai pembeli, terutama di masa Lebaran.

Berjualan sejak 2003, Dewi mengaku sudah banyak mengalami pahit-manis berdagang. Kadang laris, kadang sepi. Selain itu, dulu terdapat persaingan harga di pasar tersebut. Jika salah satu pedangan sepi, masih ada pedagang lain yang mendapat untung karena menjual dengan harga yang lebih rendah.

Tapi, tahun ini semua toko mainan di Pasar Gembrong mengalami kerugian.

"Semua rugi, bukan karena bersaing, tapi karena memang enggak ada yang beli," tutur Dewi. 

Padahal, soal harga, Dewi sudah memberi diskon besar. Di tokonya, mainan dijual dengan kisaran Rp5 ribu hingga yang paling mahal bisa menyentuh angka Rp1 juta. 


Kagak ada, ngapain nyetok-nyetok. Sehari aja paling yang kejual satu, numpuk dehmainan di gudang," katanya. 

Sepinya pengunjung pun dirasakan pedagang mainan di warung tenda.  Nakhrowi (39), yang berjualan di trotoar jalan Basuki Rakhmat juga mengalami penurunan penjualan. 

Rowi, yang merupakan pedagang musiman, mengaku sedih lantaran dagangannya berupa kembang api dan mercon, tak kunjung laku. 

Padahal, biasanya Lebaran jadi momen mengais untung.  

Tapi tahun ini, alih-alih untung, Rowi malah buntung. 

"Rugi [tahun ini]. Padahal tahun lalu untung gede, balik modal juga. Tahun ini mah boro-boro. Kagak ada yang laku ini jualan," kata dia. 

Sesekali, memang ada pembeli yang mampir ke pasar ini. Sayangnya, mereka hanya cuci mata. Kebanyakan hanya melihat, lalu kemudian berlalu dan pergi tanpa membeli.  (sumber: CNN Indonesia)

Selasa, 27 Juni 2017

Kisah Kakek Sebatang Kara yang Minta Segera Dicabut Nyawanya




Seorang Kakek sedang tertidur pulas dikursi alun-alun Ujungberung bersama tas hitamnya, lalu TribunJabar.co.id mencoba membangunkannya dan mewawancarainya.
Ketika ditanya kakek itu bernama Joko, usianya 87 tahun asal Cirebon.
"Saya ke Bandung dari Cirebon ikut mobil polisi, awalnya malah jalan kaki," ujar Joko saat ditemui TribunJabar.co.id di alun-alun Ujungberung Bandung, Senin (26/6/2017).
Menurutnya dia sudah berada di alun-alun Ujungberung sejak lebaran hari pertama
Ketika ditanya hendak kemana, Joko menjawab dirinya ingin ke Cicaheum, namun tidak memiliki ongkos sama sekali sehingga berdiam diri dulu di alun-alun Ujungberung.
Dia menambahkan bahwa sudah tidak memiliki keluarga, dirinya saat ini hidup sebatang kara.
Joko juga menjelaskan bahwa dirinya tidak memiliki tujuan ke Cicaheum, menurutnya, dia hanya ingin ke sana saja.
Kakek yang saat diwawancara menggunakan jaket hitam ini bahkan tidak bekerja.
Menurutnya dirinya sudah tidak punya harapan dan tujuan hidup.
"Ya saya mah cuman berharap aja nyawa saya dicabut Allah Swt, sudah tidak memiliki harapan hidup, lagi pula umur saya sudah 87 tahun tiga tahun lagi ke 90 tahun," kata Joko. (sumber: tribunenews.com)

Kisah "Penjagal" Manula dari Ontario




Seorang mantan perawat Kanada divonis hukuman penjara seumur hidup lantaran menyuntikkan insulin untuk membunuh delapan pasien manula di panti jompo Ontario.
Hakim menilai, mantan perawat  bernama Elizabeth Wettlaufer (49) itu sebagai "bayangan kematian" yang menyelubungi korban-korbannya.
Sebulan sebelumnya, sebagaimana dilaporkan stasiun televisi CBC, Senin (26/6/2017) waktu setempat di Kanada, Wettlaufer mengaku bersalah membunuh lima perempuan dan tiga pria di dua panti jompo pada periode 2007-2014.
"Saya telah menyebabkan sakit yang luar biasa, derita, dan kematian. Maaf adalah kata yang teramat sederhana. Saya amat sangat menyesal," ujar Wettlaufer usai hakim membacakan vonisnya.
Bruce Thomas, hakim di Pengadilan Tinggi Ontario, menilai Wettlaufer sebagai seorang "predator" yang mencabut nyawa mereka yang seharusnya dia lindungi dan rawat.
Sebagian kerabat korban hadir dalam persidangan dengan agenda pembacaan vonis Wettlaufer. Mereka diminta untuk tidak terburu-buru dalam membacakan pernyataan mengenai dampak perbuatan Wettlaufer terhadap korban.
Sejumlah sahabat dari para korban juga berkumpul di luar gedung pengadilan Ontario untuk mengutarakan perasaan mereka.
"Saya pikir dia seharusnya menghabiskan sisa hidupnya di kotak kecil sambil memikirkan apa yang sudah dia perbuat," kata Laura Jackson, teman Maurice Granat, salah seorang korban.
Pihak kepolisian melancarkan penyelidikan terhadap kematian sejumlah pasien di dua panti jompo pada September 2016.
Sehari kemudian, Wettlaufer berhenti dari pekerjaannya di Akademi Keperawatan Ontario. Dia ditangkap pada Oktober 2016.
Usia para korban yang meninggal dunia beragam, mulai dari 75 tahun hingga 96 tahun. (sumber: kompas.com)

Kisah Penjaga Pantai Ancol Jakarta




Suaranya sesekali terdengar di tengah ramainya pengunjung Pantai Indah Barat Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara. Melalui pengeras suara, suara itu menarik perhatian para pengunjung.

"Demi keamanan, kenyamanan dan keselamatan Anda selama di sini. Saya mengimbau kepada orang tua agar melarang putra putrinya di area sekitar bebatuan mengingat kondisi batu licin," ujar Ahmad (31).

Pria berperawakan kurus ini memang bertugas sebagai pengawas pantai atau lifeguard. Sudah bukan hal baru baginya melihat pesisir pantai yang begitu ramai dengan anak-anak.

Ahmad bercerita, sejak 2012, dirinya telah melewatkan lima kali Lebaran dengan bertugas menjaga keamanan di pantai. Hal ini tidak menjadi masalah baginya. Sebab, masa bertugas itu dapat diganti dengan libur setelah tugasnya selesai. Setelah itu, baru ia bisa berkumpul dengan orang tua.

Orang tua lalai

Selama bertugas, Ahmad mengaku sering kesal dengan orang tua yang tidak memperhatikan anak-anaknya selama di pantai. Padahal, peringatan Ahmad hanya berkisar pada batu karang yang licin dan ombak yang dalam.

"Kami ada tujuh personil yang tersebar di beberapa titik, karena kondisinya banyak batu dan pengunjung juga kurang paham soal mengatasi bahaya kalau kami tidak mengimbau," ujarnya.

"Kalau posisi ramai begini memang sering (orang tua tidak mendengarkan imbauanlifeguard), kami akan menghampiri anaknya dan memberitahukan langsung karena orang tuanya tidak dapat diberitahukan," tuturnya.

Bukan tanpa alasan hal itu dilakukan. Selain karena SOP (prosedur operasional standar) yang berlaku, Ahmad mengatakan, dirinya juga tidak ingin momen liburan malah menjadi malapetaka bagi pengunjung.

Tergelincir dan tenggelam

Ahmad mengatakan, hal yang paling sering terjadi adalah anak yang tergelincir di atas batu karang. Saat itu terjadi, mereka akan memanggil petugas pelayanan kesehatan yang sudah tersedia di dekat posnya berjaga.

Meski demikian, dia juga seringkali menangani persoalan anak yang tenggelam. Saat itu pertolongan pertama yang akan diberikan adalah dengan memerika urat nadi, jika semakin lemah maka akan diberikan nafas buatan.

Jika badan masih dalam keadaan kuat maka badan anak akan dibaringkan menyamping untuk mengeluarkan air dari dalam mulutnya.

"Biasanya kejadian-kejadian itu (tergelincir dan tenggelam) terjadi pada anak usia empat sampai lima tahun," ucapnya.

Meski kadang merasa lelah dan rindu dengan kampung halaman di Pemalang, Jawa Tengah, Ahmad mengatakan, dirinya senang dengan profesi yang dijalaninya. Pria yang saat ini tinggal di Pademangan, Jakarta Utara itu mengaku, tugasnya merupakan tanggung jawab yang harus dipertanggungjawabkan.

"Saya senang karena kerja sambil rekreasi, dibawa enak saja di pikiran," tutur ayah dari tiga anak itu. (sumber: CNN Indonesia)

Kisah Mahasiswi Cantik Disemprot Cairan Asam ke Wajah, Padahal Baru Rayakan Ulangtahun




Seorang mahasiswi bernama Resham Khan( 21), yang baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke 21, mengalami hal yang tidak terduga dalam hidupnya.
Dia harus menderita luka bakar setelah cairan asam disemprotkan ke arahnya.
Kejadian tersebut bermula saat Resham Khan sedang duduk di mobilnya bersama sepupunya, Jameel Muhktar.
Lalu datanglah seseorang lelaki yang berlari menghampiri mereka, dan menyemprotnya dengan cairan asam melalui jendela mobil yang terbuka.
Resham pun mengalami kerusakan pada satu matanya beserta luka bakar di wajahnya akibat serangan yang tidak beralasan di Beckton, London timur, Rabu lalu.
Resham Khan setelah kena cairan asam di wajahnya. (mirror)
Resham Khan setelah kena cairan asam di wajahnya. (mirror) ()
"Saya melihat pakaian saya terbakar habis di depan saya, kami pun berlarian sambil menjerit," kata Resham.
Orang yang lewat pun membantu pasangan tersebut sampai di rumah sakit terdekat sebelum ambulans atau polisi tiba.
Mereka pun kini telah dipindahkan ke unit spesialis luka bakar.
Tersangka pun kabur setelah serangan dan belum tertangkap.
Resham yang baru saja mendapat pekerjaan ini membutuhkan cangkokan kulit di wajahnya. Sepupunya pun juga menderita luka bakar serius sehingga ia harus mengalami koma.
"Aku hancur. Aku bertanya-tanya apakah hidupku akan sama setelah ini. meskipun aku bersyukur masih memiliki indra. Tapi saya mencintai wajah dan tubuh saya," terangnya. (sumber: tribunenews.com)

Senin, 26 Juni 2017

Kisah Montir Jaga di Tol Darurat Pemalang-Batang, Hanya Pulang ke Rumah Ganti Baju



"Ambilin kunci inggris," teriak seorang pria di bawah kolong 
di rest area Bojong, tol darurat Pemalang-Batang, kemarin.
Seorang rekannya sigap membuka boks yang terpasang di motor.
Motor ini memang dimodifikasi khusus agar bisa membawa barang di dalam boks.
Meski panas terik saat itu tak menyurutkan semangat Imam Asrofi dan rekannya, Riza Septiadi melayani para pemudik.
Mereka "ditugaskan" khusus oleh Polres Pekalongan untuk melayani pemudik yang mengalami kerusakan kendaraan di ruas tol darurat itu.
Sejak H-10, kedua pemuda yang memang bekerja sebagai montir ini "standby" di jalur tol darurat.
Sehari hari, kedua pemuda ini bekerja sebagai mekanik di bengkel mobil milik pamannya.
"Kerja di bengkel pak de (paman), bengkelnya di Sragi," kata Imam kepada Tribun Jateng.
Tak hanya panas yang tidak dipedulikan kedua pemuda ini, tetesan oli yang membuat baju dan tangannya kotor.
Penampilan keduanya memang beda dengan pemudik atau petugas yang ada di rest area Bojong.
"Namanya mekanik ya pasti kotor begini mas," katanya.
Menggunakan sepeda motor khusus yang diberikan oleh Polres Pekalongan, Imam dan rekannya menunggu panggilan dari petugas yang mendapat laporan pemudik mengalani kerusakan kendaraan.
Tak yanya kerusakan kendaraan pemudik di rest area, tapi pemudik yang mengalami kerusakan sebelum rest area pun dilayani.
Berbekal sepeda motor itulah keduanya wara wiri di ruas tol darurat melayani pemudik.
"Saya di sini 24 jam penuh, paling pulang ke rumah hanya mandi dan ganti baju. Makan dan istirahat di rest area Bojong," kata Imam sembari mengelap tangannya yang berlumuran oli.
Selama melayani pemudik, Imam mengaku paling banyak melayani mobil yang mengalami pecah ban.
"Paling banyak ban kempes atau pecah. Biasa pemudik tidak mengecek kondisi ban sebelum berangkat," katanya.
Selain pecah ban, masalah keausan kampas kompling juga kerap ditemui.
"Kadang setelah diperiksa juga kurang oli," katanya.
Apabila menemukan kerusakan dan harus melakukan penggantian sparepart, Imam dan rekannya memberikan sepenuhnya kepada pemilik mobil apakah akan melakukan penggantian sparepart.
"Kami cuma memberikan jasa perbaikan, kalau ada penggantian sparepart kami serahkan sepenuhnya ke pemilik. Apakah mau diganti atau tidak," katanya.
Apabila pemudik ingin mengganti sparepart, Imam dan rekannya akan membeli kebutuhan itu di bengkel setempat.
"Kami belikan sesuai kerusakannya," katanya.
Jangan berharap keduanya akan menerima uang jasa. Keduanya mengaku telah diberikan uang pengganti jasa oleh Polres Pekalongan.
"Kami berikan layanan gratis, sudah dikasih sama Polres. Kecuali ada penggantian sparepart kami belikan di bengkel luar jalan tol," katanya. (sumber: tribunenews.com)

Minggu, 25 Juni 2017

Kisah Raharjo Mudik dengan Kayuh Sepeda dari Bandung ke Madiun



Di tengah hiruk pikuk lalu lalang kendaraan bermotor milik pemudik adalah Raharjo (41), warga Cikopo, Bandung, Jawa Barat. Dia memilih mengayuh sepeda pulang ke Madiun, Jawa Timur. 
Setelah empat hari perjalanan dari Bandung, dia tiba di Pasar Seni Gabusan di Jalan Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Jumat (23/6/2017) petang.
Saat tiba di salah satu ikon Kabupaten Bantul ini, Raharjo menyempatkan diri berfoto. Dia meminta tolong kepada sejumlah anggota Pramuka yang sedang melakukan penjagaan di pos pam.
"Sudah empat hari ini melakukan perjalanan dari Cikopo menuju Madiun," katany.
Selama perjalanan menggunakan sepeda, Raharjo mengaku tetap menjalankan ibadah puasa.
Dia lalu menuturkan, perjalanan pada bulan Ramadhan membutuhkan stamina ekstra, seperti saat di daerah Tasikmalaya, dia diguyur hujan lebat dan berpapasan dengan banyak kendaraan besar, seperti bus. Dia juga melewati tanjakan dan turunan yang menguras tenaga.
"Saya memilih untuk istirahat saat hujan," ujarnya.
Perjalanan praktis hanya dilakukan pagi hingga petang. Pada malam hari, dirinya memilih menyempatkan diri tidur di pos pam atau pom bensin.
Pria yang sejak tahun 1993 hijrah ke Bandung ini mengaku tak membawa banyak barang. Dia hanya membawa beberapa pakaian dan peralatan mandi. 
Oleh-oleh untuk keluarga sudah dibawa istri dan anaknya yang mudik lebih dulu menggunakan jasa kereta api.
Raharjo bercerita, ini adalah perjalanan mudik ketiga dengan menggunakan sepeda. Oleh karena itu, dia sudah mempersiapkan diri dengan baik. 
Saat mudik  menggunakan sepeda sebelumnya, dirinya memilih lewat jalur Yogyakarta-Solo. Pada tahun ini, dia ingin mencoba jalur Yogya-Wonosari-Pracimantoro Wonogiri dan tembus ke Madiun.
"Saya ingin melihat dan mendapatkan pengalaman yang baru," katanya. (sumber: kompas.com)

Jumat, 23 Juni 2017

Kisah Ibu Melahirkan Bayinya di Pesawat India



Maskapai asal India Jet Airways memberikan tiket gratis seumur hidup bagi bayi yang lahir di atas kabin pesawatnya. Seorang perempuan asal Kerala dilaporkan melahirkan dalam penerbangan dari Arab Saudi ke India pada Minggu (18/6) kemarin.

Dikutip dari NDTV, pesawat Jet Airways dengan nomor penerbangan 9W 569 bertolak dari Dammam menuju Kochi pada pukul 02.55 dini hari waktu setempat.

Seorang perempuan yang tengah hamil besar menyadari bahwa dirinya butuh bantuan untuk persalinan, kemudian menginformasikan kondisinya kepada petugas kabin pesawat. Pilot Jet Airways kemudian mengalihkan penerbangannya ke Mumbai, yang lebih cepat dijangkau karena menilai hal tersebut sebagai kejadian darurat.

Beruntung di pesawat tersebut ada Mini Wilson, seorang perawat yang berencana menghabiskan waktu liburnya di India. Bersama dengan petugas kabin pesawat, Wilson kemudian membantu perempuan tersebut melahirkan dengan selamat.

Setelah pesawat mendarat di Mumbai, ibu dan bayinya yang baru lahir segera dilarikan ke rumah sakit.

Jet Airways 9W 569 kemudian melanjutkan penerbangannya ke Kochi dan sampai di tujuan 12.45 siang, terlambat 90 menit karena alasan kemanusiaan.

"Manajemen memutuskan untuk memberikan hadiah tiket gratis seumur hidup bagi bayi tersebut, karena menjadi anak pertama yang dilahirkan di atas pesawat kami," ujar pengumuman resmi Jet Airways yang terbit beberapa saat setelah kejadian tersebut. (sumber: CNN Indonesia)

Rabu, 21 Juni 2017

Kisah Kalanick, Perintis Uber yang Terusir dari Uber



Nama Travis Kalanick begitu lekat dengan perusahaan aplikasi Uber Inc, selain Garret Camp tentunya. Mereka membangun Uber dengan konsep menghubungkan calon penumpang dengan mobil pribadi yang disewakan.

Uber, pun menjadi inspirasi bagi layanan ride sharing dan berhasil mengguncang industri taksi, karena mampu menawarkan tarif yang lebih murah dari taksi konvensional pada umumnya. Di tahun 2015 saja, Uber sudah beroperasi di 300 kota dan 58 negara.

Ide kelahiran Uber bermula pada tahun 2008, di malam bersalju kota Paris, Kalanick dan Camp yang sedang menghadiri sebuah konferensi kesulitan mendapat taksi. Tercetus ide di kepala mereka untuk menyelesaikan masalah semacam itu dengan aplikasi baru yang revolusioner. 

Intinya sederhana saja, akses aplikasi itu dan dapatkan mobil sewaan.

Tahun 2010 dengan dana terbatas dan ketakutan gagal, Camp berhasil meyakinkan Kalanick untuk memperkenalkan UberCab di San Francisco, Amerika Serikat.

Baru berjalan beberapa bulan saja, Uber sudah diadang masalah. San Francisco Municipal Transportation Agency mempermasalahkan penggunaan kata cab atau taksi di UberCab. Soalnya, mereka tidak beroperasi dengan lisensi taksi. 

Walau berganti nama menjadi Uber saja, toh tak membuat gelombang penolakan berhenti. Malah makin menguat. Namun itu tak menyurutkan langkah Kalanick untuk terus berekspansi di sejumlah negara.

Namun kini cerita itu akan menjadi nostalgia. Jatuh bangun Kalanick membesarkan Uber selama tujuh tahun terakhir tak membuat namanya harum di mata investor. Malah dia baru saja mengundurkan diri, karena desakan para penyandang dana tersebut.

Dalam sebuah pernyataan yang diberikan Kalanick kepada The New York Times , dia menulis "Saya mencintai Uber lebih dari apapun di dunia ini dan pada saat yang sulit ini dalam kehidupan pribadi saya, tapi saya telah menerima permintaan para investor untuk mundur agar Uber tidak tergangggu dengan pertikaian lain.”

Tapi Kalanick belum memberi tahu karyawan Uber tentang kepergiannya, yang sepertinya merupakan titik akhir yang sangat mengerikan bagi masa hidupnya yang berbatu. 

Uber mengkonfirmasi pengunduran dirinya, dan dewan perusahaan mengeluarkan sebuah pernyataan. Para dewan direksi itu mencakup Benchmark's Bill Gurley, yang telah mulai lelah menghadapi berbagai masalah di perusahaan itu, dan tentang Kalanick. 

Kalanick memang sempat mendapatkan dukungan di dewan tersebut termasuk Arie Huffington dan Garrett Camp. Namun itu saja belum cukup. (sumber: CNN Indonesia)

Kisah Bocah yang Ketagihan Rokok dan Kemudian Maniak Junk Food



Bocah bernama Aldi Rizal pernah menggegarkan dunia.
Banyak media luar negeri yang meliputnya, karena keunikannya.
Pada 2010, saat usianya baru dua tahun, dia sudah ketagihan rokok.
Tak hanya itu, dia bisa menghabiskan 40 batang rokok per hari.

undefined
Aldi Rizal saat masih merokok

Orangtuanya dan berbagai pihak sempat prihatin.
Bahkan, ketua Komisi Perlindungan Anak saat itu, Kak Seto, berusaha keras menghentikan kebiasaan Aldi tersebut.
Berbagai usaha akhirnya berhasil. Penduduk Musi Banyuasin, Sumatera Selatan ini akhirnya berhenti merokok pada 2013.
Menurut laporan Sydney Morning Herald, Aldi berhenti merokok dengan bantuan ahli psikologi anak-anak, Dr Seto Mulyadi atau Kak Seto.
Salah satu caranya, rokok-rokok yang dikonsumsi Aldi diganti dengan makanan.
Namun, saat menghentikan kebiasaan merokoknya, Ardi Rizal malah ketagihan makanan junk food atau cepat saji. 
Pola makan yang tidak terkontrol membuatnya mengalami obesitas.Orang tua Ardi Rizal pun membawanya ke ahli gizi untuk mendapatkan solusi. 
.Ardi Rizal pun harus menerapkan diet ketat untuk menurunkan berat badannya.
Melansir dari Mynewshub.co.cc, Ardi Rizal saat ini berusia sembilan tahun dan jadi pelajar berprestasi di sekolahnya.
"Selepas berhenti merokok, Aldi makan dengan sangat banyak apabila dia rasa seperti mau merokok," kata ibu Aldi, Diana.
"Aldi makan tiga kaki ayam dalam satu hidangan, tiga mangkuk bakso sekaligus, minum susu sekali waktu pagi dan sekali lagi pada waktu malam."
"Kalau kemauannya tidak dituruti, Aldi akan mengamuk. Ketika itu berat badannya memang tidak terkontrol," jelas Diana.
Obesitas yang dialami Aldi membuatnya sering diejek rekan-rekannya.Ternyata, ejekan itu memberi motivasi kepada Aldi untuk menjalani diet dengan baik.Aldi terus berusaha menahan hawa nafsunya dan memilih makan makanan yang tak merangsang obesitas.
Hasilnya, meski masih terlihat gemuk, berat badan Aldi tergolong normal. (sumber; grid.id)

Minggu, 18 Juni 2017

Kisah Ibu Melahirkan di Mobil Bak Terbuka




Fasilitas kesehatan yang tidak merata menyebabkan perjuangan untuk melahirkan seorang anak menjadi luar biasa, ini sebagaimana dialami oleh seorang ibu dari Kampung Nangrak Kabupaten Bandung. Ia terpaksa berjuang melahirkan anaknya di mobil bak terbuka.
Karena keterbatasan angkutan akhirnya sang ibu pun terpaksa dibaringkan di atas bak terbuka. Namun, karena akses jalan yang jauh menuju klinik, belum juga sampai di klinik bersalin rupanya ibu tersebut sudah melahirkan sendiri di atas mobil bak terbuka.
Kisah tersebut dibagikan oleh pengguna akun facebook Ira Maryam Rahmawati. Irma menceritakan bahwa Ibu dan bayinya selamat meski melahirkan tanpa bantuan medis di atas mobil bak.
Walaupun persalinan dilakukan dengan alat seadanya dan tidak ada bantuan medis namun bayi cantik berjenis kelamin perempuan itu pun tampak sehat.
Sang bidan dan perawat yang bertugas di kelinik pun segera menghampiri mobil yang membawa ibu yang mengalami proses persalinan di atas mobil.
Dari foto yang diunggah oleh Ira tampak seorang bidan sedang membantu sang ibu.
Sedangkan seorang perawat lagi menggendong bayi agar segera mendapat penanganan dari petugas klinik.
Berikut kisah persalinan di atas mobil bak yang dibagikan oleh aku facebook Ira Maryam Rahmawati.
"MasyaAllah perjuangan seorang ibu yang melahirkan di perjalanaan menuju klinik karena akses dari rumahnya yang masyaAllah jauh dan terpencil di kp. Nagrak (entah dimana itu kampung)
Nah ini salah satu faktor kendala dan penyebab AKI dan AKB yang tinggi salah satunya adalah akses faskes yang jauh apalagi jalanan yang hanya bisa di lewati dengan berjalan kaki ( mobil gak bisa) sehingga pasien harus memutar perjalanan yang bisa di lewati oleh mobil.
Faktor yang kedua adalah persiapan melahirkan seperti kapan tanggal perkiraan persalinan, tabungan biaya atau memakai jaminan, perlengkapan ibu dan bayi, pendonor darah dan kendaraan. Sehingga kalau jauh dari faskes bisa di persiapkan kebutuhannya. Sekarang kasusnya untuk mobil saja harus nyari dari bawah(karena kampungnya di gunung) di tambah askes jalan yang memutar perjalanan bayangkan waktunya habis karena askes jalan.
Alhasil ibu dan bayi sebelum nyampe klinik (faskes terdekat) sudah berojol di jalan alhamdulillah Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu tidak ada perdarahan/atonia bayinya selamat, tapi setelah sampai di klinik ibunya harus di rujuk juga karena retensio plasenta.
Nah sebagai tenaga kesehatan khususnya kita sebagai bidan benar-benar harus memberikan pelayanan yang prima kalau menurut almamater saya sih harus 3H (Head Hand and Heart) semoga ilmu yang kita dapat dan dari kasus kasus di lapangan menjadi ilmu dan pelajaran yang berharga tetap semangat bahagiakan umat.
# Bd Novi Noviyanti yang membelakangi sedang monolong sang ibu dan saya kebagian menyelamatkan bayi nan cantik dan lucunya
Nb. Itu ibunya ngelahirin sendiri pas di perjlanan menuju klinik
Saya bantu pas sudah nyampe klinik dan sudah borojol bayinya"
Ini postinganya :

Kamis, 15 Juni 2017

KISAH NYATA KEAJAIBAN ADZAN


.

Dering suara Hand Phone (HP) di malam nan sunyi membangunkan tidur Ustadz Abdurahman yang sedang beristirahat di rumahnya..
.
Saat itu jam menunjukkan pukul 10 malam, dilayar HP beliau Muncul nomor yang tidak dikenal....
.
Beliau sebenarnya tidak ingin mengangkatnya, namun karena beliau penasaran akhirnya beliau mengangkatnya dan mulai menyapa : Assalamu’alaikum, siapa ini..??
.
Kemudian penelpon itu menjawab : Wa’alaikumussalam, Ini Ahmad, ustadz, maaf saya mengganggu ustadz malam ini..
.
Ustadz, saya mohon datanglah kesini, saudara saya sedang kritis, dia baru saja kecelakaan dan dokternya mengatakan kalau dia sudah tidak bisa berbuat banyak, tolonglah kami ustadz..!!
.
Ustad Abdurrahman baru paham kalau yang menelpon barusan adalah salah seorang pengurus masjid besar Bully, New South Wales Australia..
.
Ustad Abdurrahman mengenal Ahmad karena di daerahnya, pengurus masjid terdaftar dengan rapi dan mendapat pengakuan dari Pemerintah..
.
Mereka sering bertemu apabila ada acara Fun Raising, Ied Festival, bahkan acara-acara yang diadakan oleh Pemerintah Australia..
.
Sejenak Ustad Abdurrahman bangun dari tempat tidurnya, Kemudian beliau bergegas berangkat setelah mendapatkan nomor kamar di sebuah Rumah Sakit dari si penelpon..
.
Assalamualaikum : sapanya ketika memasuki ruangan dimana Abdullah terbaring tak berdaya..
.
Perban serta bau obat meliputi disekujur tubuhnya..
.
Wa’alaikumussalam, Alhamdulillah, Ustad, terimakasih atas kedatangannya, saya mohon ucapkanlah sesuatu untuk Abdullah, dokter sudah tidak mampu berbuat banyak dan mengatakan jika dia akan meninggal, tolong katakan sesuatu pada Abdullah : Pinta kakaknya dengan menangis..
Beliau memandang di sekitar ruangan itu telah ada beberapa keluarga yang juga menangis..
.
Baik, saya akan mencoba bercakap-cakap dengannya, tolong jangan menangis disini karena hanya akan membuatnya tidak bisa berkata apa apa (sedih) : kata Ustad Abdurrahman..
.
Kemudian beliau mendekat ke tubuh Abdullah yang penuh dengan luka..
.
Di lihatnya sebuah sosok yang masih hidup, tetapi tidak bergerak sedikitpun, bahkan menggerakkan bibir dan mengedipkan mata saja ia tak mampu..
.
Kemudian Ustad Abdurrahman duduk tepat disebelah kanan kepala Abdullah, sehingga memungkinkan beliau untuk berbicara ditelinga Abdullah dengan jarak paling dekat..
.
Sejenak Beliau berdoa dan kemudian menggenggam lemah tangan Abdullah..
.
Assalamu’alaikum saudaraku, saya Ustad Abdurrahman dari Wollongong..
.
Saudaraku, saya datang kesini untuk menemuimu, saya tahu kamu adalah muslim yang baik, kamu telah menolong ALLAH untuk mengumandangkan adzan setiap hari di masjid..
.
Kamu mengingatkan orang-orang untuk Sholat di masjid, saya yakin kalau ALLAH dan semua orang menyayangi kamu, ALLAH akan menolong kamu, DIA akan memberimu kesehatan dan kebahagiaan..
.
Saudaraku, kami masih ingin mendengar engkau mengumandangkan adzan dimasjid, dapatkah engkau melakukannya, ALLAH akan menyukainya, Tolong engkau kumandangkan adzan untuk kami..
.
Sejenak terlihat airmata keluar dari kedua matanya dan menetes melewati pipi Abdullah..
.
Tak berapa lama kelopak matanya bergerak-gerak perlahan, kemudian matanya membuka sedikit demi sedikit..
.
Bibirnyapun kemudian bergerak- gerak perlahan, seolah ia berusaha untuk mengumandangkan adzan..
.
Ustad Abdurrahman memandang wajah Abdullah dengan tersenyum : Alhamdulillah,teruskan saudaraku, kumandangkan adzan untuk kami..Dan..
.
SubhanALLAH, secara tidak diduga monitor alat pendeteksi jantung yang dipasangkan di tubuh Abdullah menunjukkan kerja jantung yang berangsur-angsur normal, itu menunjukkan jika Abdulloh telah melewati masa kritisnya..
.
Ahmad yang mengetahui hal itu kemudian melakukan sujud syukur di dalam ruangan itu, kemudian diikuti saudaranya yang lain..
.
Ahmad memeluk Ustad Abdurrahman dan berkali-kali mengucapkan terima kasih..
.
Tak berapa lama Sang Dokter muncul kembali dan mengecek kesehatan Abdullah..
.
Seraya bertanya : Apa yang terjadi..??
.
Apa yang telah kamu berikan kepadanya..?? Ia bertanya kepada Ahmad yang berada di dekatnya..
.
“Adzan” Jawab Ahmad dengan tersenyum..
.
Adzan..?? Apakah adzan yang telah menyembuhkannya..??
.
Tanya sang dokter kepada Ustad Abdurrahman yang juga masih berada disitu..
Ya,ALLAH menyembuhkannya dengan Adzan : jawab Ustad Abdurrahman dengan tersenyum pula..
.
Sang dokter yang bukan muslim tersebut semakin terheran-heran, kemudian ia mengangguk-angguk, ikut tersenyum dan berkata kepada Ustad Abdurrahman : Suatu hari saya ingin bertanya kepadamu tentang Adzan, tolong beri aku nomer yang bisa dihubungi, katanya..
.
Dengan senang hati dokter : jawab Ustad Abdurrahman penuh keyakinan. (pbb/aih)