Selasa, 28 November 2017

Kisah Jenasah Utuh Dikubur 12 Tahun



Seorang wanita bernama Amina Jasmine, telah membagikan kisah ibunya yang sarat dengan sifat yang patut ditauladani. Kisah ini ia bagikan usai memindahkan jasad ibunya yang masih utuh, padahal sudah terkubur selama 12 tahun lamanya.

Bahkan ia juga heran, karena kain kafannya tidak rusak sedikit pun. Bantal dan talinya pun masih utuh. Dan ia menyaksikan langsung proses pemindahan kuburan ibunya tersebut.

Amina menuturkan, jika ibunya adalah seorang wanita yang lembut. Tidak suka membicarakan orang lain, bahkan menghina. Air matanya mudah sekali keluar. Dan ia menyebutkan jika hati ibunya bagaikan tisu yang mudah robek.

Namun setiap ada orang yang tidak menyukainya, ia akan membalas dengan senyuman. Ditambah ia memiliki pendamping yang sangat sabar.

Dan siapa sangka, di tengah padatnya Tanah Kuburan Bukit Alip, keluarga memindahkan jasadnya untuk bisa berdampingan dengan suaminya.

Amina beruntung mendapatkan pelajaran berharga, usai melihat jasad ibunya yang masih utuh. (bpp/viva)

Minggu, 05 November 2017

Kisah Macan Tutul dan Buaya




Macan tutul mangsa buaya.
Hidup di alam liar bukan hal yang mudah, terutama bagi makhluk hidup yang soliter atau hidup menyendiri. Mereka harus bisa mencari makan di tengah banyaknya ancaman, baik dari pemangsa bahkan dari mangsanya.

Bahkan setiap pemangsa tingkat atas bisa jadi mangsa binatang lainnya. Seperti buaya, tidak selamanya mereka aman dari hewan lainnya salah satunya macan tutul. Buaya juga bisa jadi mangsa yang potensial bagi mereka.

Salah satunya diperlihatkan dalam video yang satu ini, di mana buaya dua meter dihabisi oleh macan tutul. Video menakjubkan tersebut pun membuat banyak orang kagum sekaligus ngeri, melihat kehebatan macan tutul ini.

Video yang direkam di Taman Nasional Luangwa Selatan di Zambia ini, cukup langka dan jarang terjadi.


Beruntung, seorang fotografer Inggris Edward Selfe menangkap momen ini di saat yang tepat.  Selfe sendiri adalah seorang expat, yang berasal dari Dorset. Ia telah tinggal di Zambia selama 10 tahun terakhir.

"Sangat jarang melihat macan tutul berhasil membunuh seekor buaya. Saya yakin ini gambar paling jelas dan paling ilustratif yang tercatat," ucap Selfe dikutip dari Daily Mail.

Meskipun macan tutul telah difoto di Amerika Selatan dan India menangkap spesies buaya kecil. Selfe sendiri bekerja sebagai seorang pemandu safari dan fotografi berpengalaman. Dan ia mengatakan, bahwa kejadian ini jarang terjadi di Afrika. 

"Ini adalah seekor macan tutul muda yang kita kenal dari daerah itu. Ia memiliki wilayah yang luas namun, seperti banyak macan tutul lainnya, ia memiliki area inti dimana ia merasa paling nyaman dan sering ditemukan," tambahnya.

Selfe mengatakan bahwa serangan tersebut kemungkinan besar bersifat oportunis, dan bukan direncanakan sebelumnya. Dia menambahkan bahwa macan tutul biasanya tidak akan menyerang buaya, karena takut menjadi mangsa. 

"Macan tutul tercatat memakan lebih dari 90 spesies hewan yang berbeda, jadi makanan mereka selalu diketahui bervariasi," ungkapnya. (sumber:viva.co.id)


Kamis, 02 November 2017

Kisah Saiwang dan Kudanya





Pada suatu hari hidup seorang lelaki tua yang tinggal di dekat daerah perbatasan di barat laut China. Orang tua itu dikenal dengan nama Saiweng (artinya orang tua di perbatasan). Pada suatu kali salah satu kuda anaknya tersesat di wilayah utara perbatasan. Putranya menjadi kecewa sekali karena walaupun telah berupaya keras ia gagal untuk menemukan binatang tersebut. Para tetangga datang untuk menghiburnya dan memintanya untuk melupakan kejadian itu.
Saiweng menjawab ucapan tetangganya dengan berkata, "Hilangnya kuda tersebut belum tentu sesuatu yang buruk."
Para tetangga tersebut tidak terlalu memperhatikan ucapannya. Mereka berpikir lagipula lelaki itu sudah tua dan mereka pun pergi meninggalkannya.
Beberapa bulan kemudian, kuda yang hilang itu kembali. Anehnya lagi, kuda yang tadinya hilang itu malah kini membawa seekor kuda lain yang lebih kuat. Orang-orang datang untuk memberi ucapan selamat kepada Saiweng, dan memujinya atas ramalannya.
Namun mereka heran karena ternyata Saiweng tidak begitu terlihat senang kudanya telah kembali. Ia malah berkata dengan dingin, "Mendapat kuda dengan cuma-cuma bisa saja membawa masalah."
Pernyataan Saiweng ini membuat para tetangganya bingung.
Namun ternyata ia benar. Putranya senang sekali dengan kuda tersebut dan sering sekali menungganginya. Pada suatu hari ia terjatuh dari kuda tersebut sehingga membuatnya lumpuh. Para tetangga memperlihatkan rasa simpatinya kepada Saiweng dan putranya, tetapi Saiweng malah membuat pernyataan yang mengejutkan. "Kaki yang patah tidak selalu berarti buruk."
Beberapa lama kemudian, semua pemuda di desa tersebut diharuskan mendaftar untuk turut wajib militer dan sebagian besar dari mereka terbunuh di medan perang. Putra Saiweng yang terluka di kakinya terbebas dari wajib militer sehingga nyawanya bisa terselamatkan.
Ini cerita tentang pepatah yang terkenal yang berbunyi, "Ketika Saiweng kehilangan kudanya, siapa yang menyangka bahwa ternyata ada hikmah di baliknya?"