Selasa, 28 Maret 2017
Kisah Sorban Rasulullah Menjelang Wafat Khadijah
Ketika ia sakit menjelang ajal, Khadijah berkata kepada Rasululllah SAW, “Aku memohon maaf kepadamu, Duhai Rasulullah, kalau aku sebagai istrimu belum berbakti kepadamu.”
Rasulullah menjawab, “Jauh dari itu ya Khadijah. Engkau telah mendukung da’wah Islam dgn sepenuhnya”.
Kemudian Khadijah memanggil Fatimah Azzahra dan berbisik, “Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba, yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, aku malu dan takut memintanya sendiri, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa untuk menerima wahyu agar dijadikan kain kafanku”
Mendengar itu Rasulullah berkata, “Wahai Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di sorga.”
Saat itu Malaikat Jibril turun dari langit membawa lima kain kafan. Rasulullah bertanya, “Untuk siapa sajakah kain kafan itu, ya Jibril?”
“Kafan ini untuk Khadijah, engkau ya Rasulullah, Fatimah, Ali dan Hasan.”, jawab Jibril.
Jibril berhenti dan menangis. Rasulullah bertanya, “Kenapa, ya Jibril?”
“Cucumu yang satu, Husain tidak memiliki kafan, dia akan dibantai dan tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan.”
Rasulullah Saw stlah istrinya wafat berkata di dekat jasad Khadijah, “Khadijah istrku sayang, demi Allah, aku takkan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Dakwah Islam dan diriku sungguh luar biasa. Allah Maha Mengetahui semua amalanmu. Semua hartamu kamu hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini darimu. Permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban?”
“Ya Allah, ya Ilahi rabbi, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam. Mempercayaiku pada saat orang lain menentangku. Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku. Menentramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah. Oh Khadijahku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku. Siapa lagi yang akan membantuku?”
Tiba-tiba Ali berkata, “Aku, Ya Rasulullah!”
Peristiwa wafatnya Khadijah itu sangat menusuk jiwa Rasulullah . Alangkah sedih dan pedih perasaan Rasulullah ditinggal dua orang sangat dicintai dan mendukung perjuangannya menegakkan Islam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar