Jumat, 24 Maret 2017

Kisah Mobil Antipeluru dan Hubungan Jokowi-SBY



Kisah Presiden Joko Widodo dan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seperti tak ada habisnya. Isu miskomunikasi antarkeduanya baru saja ditepis lewat pertemuan di Istana Merdeka dua pekan lalu. Namun kini kisah baru kembali dimulai.

Cerita bermula dari mogoknya mobil yang ditumpangi Jokowi saat kunjungan kerja ke Kalimantan Barat pekan lalu. Saat itu mobil kepresidenan jenis Mercedes-Benz S600 Pullman Guard tak hidup saat akan dipakai.

Rasa penasaran muncul terhadap jumlah mobil kepresidenan yang ada saat ini. Lalu bagaimana kondisi kendaraan VVIP tersebut?

Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala mengatakan, mobil presiden yang beroperasi kini berjumlah tujuh dan sudah berumur. Tetapi sesungguhnya, jumlah mobil kepresidenan sebanyak delapan. 

Djumala menyatakan, satu mobil khas presiden disebut dipinjamkan kepada SBY sejak serah terima jabatan pada 13 Oktober 2014.

Ketika itu Djumala mengatakan, mobil Mercy yang selama ini dipinjam SBY akan dikembalikan. Hal ini ditegaskan sama sekali tak berkaitan dengan kejadian mobil Jokowi mogok. Sebab, rencana pengembalian telah diinformasikan staf SBY kepada Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) sejak pekan lalu. 

Pernyataan ini direspons cepat Partai Demokrat. Seakan tak ingin ketua umumnya disebut meminjam barang Presiden, Sekretaris Jenderal Demokrat Hinca Pandjaitan menanggapi pernyataan Djumala melalui akun Twitternya.

Hinca menulis, pernyataan Djumala keliru dan dapat merusak kesejukan hubungan kedua tokoh ini usah pertemuan di Istana. Menurutnya, penggunaan mobil VVIP oleh SBY legal dan tak cacat hukum.

Sebab, Undang-Undang Nomor 7 tahun 1978 tentang Hak Keuangan/Administratif Presiden dan Wakil Presiden serta Bekas Presiden dan Wakil Presiden mengatur pemberian rumah dan perlengkapannya serta kendaraan milik negara beserta pengemudinya kepada para mantan presiden dan wapres.

Karena itu Hinca menyatakan tak ada yang salah dengan keberadaan mobil VVIP itu di tangan SBY. Dia menyebut fasilitas itu merupakan kewajiban negara dalam menyediakan kendaraan bagi SBY selaku mantan Presiden.

Saat baru lengser, negara menurut Hinca belum bisa menyediakan mobil untuk SBY dengan alasan penghematan. Karena itu, 2014 lalu mobil yang selama tujuh tahun dipakai SBY saat jadi Presiden, diantarkan ke rumah SBY untuk kendaraan operasionalnya.

Pernyataan Hinca ditanggapi Djumala. Ia memahami peraturan mengenai pemberian kendaraan milik negara kepada bekas presiden dan wakil presiden. Tetapi, kendaraan yang diberikan biasanya bukan Mercedes Benz S600, melainkan Toyota Camry. Hal ini sudah diterapkan sejak Habibie hingga Megawati dan Try Sutrisno hingga Boediono.

Istana juga memiliki banyak stok Camry. Seluruh daftar mobil bantuan beserta sopirnya tercatat jelas. Sementara itu, Djumala menuturkan, tak ada surat menyurat resmi pemberian Mercy kepada SBY saat itu. Proses disebut hanya melalui staf SBY kala itu. 

SBY juga nantinya disebut dapat menerima Camry sebagai hak bekas presiden. Namun, hal itu baru akan diproses setelah Istana mengecek mobil Kepresidenan yang baru dikembalikan.

Sama-Sama Mobil Tua

Mobil Mercy yang pernah dipakai SBY itu kini sudah terparkir di garasi Istana Negara. SBY, melalui staf, mengembalikan mobil antipeluru ke Istana pada Rabu lalu. Pengembalian dilengkapi surat resmi dan berita acara. 

Hinca sebelumnya menyatakan, SBY memang sudah meminta mobil dikembalikan ke negara. Sebab, mobil itu pada dasarnya jarang digunakan dan mudah rusak.

Kendaraan khas presiden ini rusak pada September 2016 setelah digunakan SBY selama 20 menit. Setelah diperbaiki pekan lalu, SBY telah meminta mobil dikembalikan ke negara.

Terkait mobil yang disebut tak lagi dalam kondisi bagus, Istana melalui Paspampres akan melakukan perbaikan secara menyeluruh. 

Ia mengakui ada detail-detail mobil kepresidenan yang mulai 'bertingkah' karena faktor umur. Seperti Mercy keluaran 2007 yang digunakan Jokowi di Kalimantan Barat. Akselerasi gas tak bekerja optimal dan berakibat tak dapat berjalan baik. 

Hingga kini, Jokowi sama sekali belum pernah melakukan pengadaan mobil baru kepresidenan. Ia hanya menggunakan mobil-mobil lama yang memang dijaga dan selalu diawasi perawatannya.

Tujuh mobil kepresidenan yang dipakai setiap harinya merupakan warisan SBY. Berdasarkan keterangan Deputy Director Marketing Communication Mercedes Benz Distribusi Indonesia Hari Arifianto, bahkan ada mobil operasional Jokowi keluaran 1999-2000.

Pasca SBY lengser, hubungannya dengan Jokowi bisa dikatakan kurang erat. SBY dua kali tak hadir dalam upacara bendera 17 Agustus yakni tahun 2015 dan 2016. SBY juga menyebut ada pihak yang menghalanginya bertemu dengan Jokowi. Padahal ia mengaku ingin meluruskan beberapa masalah, dari tudingan makar, mendukung aksi 411, hingga dugaan penyadapan yang dilakukan terhadapnya.

SBY memang selanjutnya bertemu Jokowi di Istana. Saat itu SBY mengaku pertemuan itu adalah ajang tabayyun atau klarifikasi. Ia mengklaim, baik dirinya dan Jokowi sama-sama ingin berbuat yang terbaik untuk bangsa. SBY juga menyebut dirinya mendukung Jokowi menyelesaikan separuh masa pemerintahannya hingga 2019. 

Namun setelah pertemuan tersebut, muncul cerita baru: mobil Mercy antipeluru yang digunakan SBY. (sumber: CNN Indonesia) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar