Sabtu, 01 April 2017

Kisah Nabi Ibrahim dan "Daun Pintu"


Suatu hari, Nabi Ibrahim datang berkunjung ke rumah putranya, Ismail, guna mengetahui kondisinya. Namun ternyata, ketika itu Ismail sedang ada keperluan di luar. Nabi Ibrahim ditemui oleh menantunya.
Saat Nabi Ibrahim bertanya perihal apa yang terjadi di dalam keluarganya, sang menantu menjawab, “Keluargaku hidup serba kekurangan. Kami dalam kondisi begini dan begitu.” Diceritakanlah seluruh keburukan yang ada.
Saat Nabi Ibrahim hendak pulang, ia berpesan pada menantunya agar Ismail segera mengganti daun pintunya.
Dan saat pesan tersebut disampaikan, Ismail langsung memahami maksud pesan tersebut. “Tahukah kau siapa yang datang tadi?” tanya Ismail.
Istrinya menggeleng pelan.
“Ia adalah ayahku. Daun pintu yang ia maksud adalah kau istriku. Maka persaksikanlah, mulai saat ini, aku menceraikanmu,” lanjut Ismail.
Beberapa waktu kemudian, Ismail menikah lagi dengan wanita lain. Nabi Ibrahim pun kembali bertandang. Ternyata, kali ini pun Ismail tidak di rumah. Istrinya yang menemui Nabi Ibrahim.
“Bagaimana kondisi keluargamu?” tanyanya.
Wanita yang merupakan istri Ismail menjawab, “Kondisi kami dalam kebaikan. Kami makan daging dan minum air.”
Nabi Ibrahim tersenyum. Ia berpesan kepada si wanita, jika nanti suaminya pulang. “Pertahankan daun pintumu,” ucapnya.
Dan benarlah. Saat mendapat pesan yang disampaikan oleh istrinya, Ismail berujar bahagia. “Tahukah kau siapa yang datang tadi? Ia adalah ayahku. Daun pintu yang ia maksud adalah dirimu. Aku akan mempertahankanmu sebagai istri.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar