Jumat, 21 Juli 2017

Kisah Wanita Berseragam Dishub Tak Mau Beri Kursi untuk Bumil dan Lansia di KRL!



Kisah-kisah penumpang kereta rel listrin (KRL) memang tidak ada habisnya.
Ada banyak cerita yang dibagikan oleh para penumpang setia dari KRL ini.
Mulai dari cerita yang menyenangkan hingga cerita pengalaman tidak mengenakan pun dibagikan oleh para penumpangnya melalui media sosial.
Sama seperti seorang netizen yang memiliki akun Facebook bernama Fransiska Laksmi yang menceritakan pengalamannya saat menaiki KRL.
Namun, ia membagikan pengalaman yang kurang menyenangkan saat dirinya menaiki KRL dengan jurusan Stasiun Jakarta Kota menuju Bekasi.
Pasalnya, saat itu ia memergoki seorang perempuan yang tampak mengenakan seragam Dinas Perhubungan PPD dan naik KRL dengan tujuan yang sama.
Dalam kisahnya, akun Facebook Fransiska Laksmi juga memergoki nama dari seorang perempuan yang mengenakan seragam dinas ini bernama belakang Komalasari.
Ia tidak bisa melihat nama belakang yang tertera pada ID Card kepegawaian wanita tersebut lantaran tertutup oleh tangannya tersebut.
Kejadian kurang menyenangkan ini berawal saat Komalasari ini duduk di kursi prioritas dan kondisi kereta belum penuh.
Namun, sudah ada sekitar 10 orang yang berdiri di gerbong pertama yang dikhususkan untuk wanita
Awalnya, Fransiska Laksmi yang duduk dari Stasiun Jakarta hingga Stasiun Sawah besar ini memilih untuk berdiri di sebelah Komalasari.
Tak lama, ada petugas yang menghampiri seorang ibu yang usianya sekitar 60 tahun lebih yang duduk di lantai beralaskan tasnya dan dekat dengan pintu yang juga dekat dengan Fransiska dan Komalasari.
Sang petugas meminta untuk ibu ini berdiri dan tidak duduk di lantai kereta karena akan mengganggu penumpang lainnya yang akan naik dan turun KRL tersebut.
Hal mengejutkan pun terjadi, saat petugas meminta Komalasari untuk memberikan kursinya untuk ibu yang lebih membutuhkan ini ia memberikan jawaban yang sekenanya saja.
"Duh saya lagi telepon coba yang lain yg di sana mas" kata Komalasari sesuai yang dikutip dari kisah Fransiska Laksmi di Facebook.
Melihat hal tersebut, sang ibu itu pun juga menolak dengan halus saat petugas mencariannya kursi yang lain.
Padahal, diketahui sang ibu sedang migrain dan kakinya keseleo. Ia dikhawatirkan limbung jika berjalan, apalagi saat itu sang ibu membawa tas yang cukup besar.
Tak berhenti sampai di situ, ternyata Komalasari juga enggan memberikan kursinya saat ada seorang wanita muda yang sedang hamil.
Simak kisah selengkapnya di unggahan ini!


"Nama Perempuan yang bermasker ini xxxxx Komalasari (Maaf saya tidak berhasil melihat nama lengkapnya pada ID Card Kepegawaiannya karna tertutup tangan).
Ibu Komalasari ini berkerja di Dinas Perhubungan PPD, kalau saya lihat dan amati dari seragam yang dikenakan.
Saat itu saya naik KRL dari stasiun Jakarta Kota menuju Bekasi. Ibu Komalasari ini duduk di kursi prioritas. Saat naik dari stasiun Jakarta Kota, memang kereta belum penuh, namun sudah ada sekitar 10 orang yang berdiri di gerbong pertama khusus perempuan ini.
Awalnya saya duduk dari stasiun Jakarta Kota hingga Sawah Besar, kemudian saya berdiri di sebelah Ibu Komalasari ini.
Tak lama petugas kereta menghampiri seorang ibu (usia 60tahun lebih) yg duduk di lantai beralaskan tasnya yang ada di dekat pintu dekat saya dan Ibu Komalasari ini, untuk meminta si ibu ini berdiri dan tidak duduk di lantai kereta, mengingat akan mengganggu apabila ada yg turun dan naik dan mengganggu penumpang lain.
Kemudian si petugas meminta Ibu Komalasari utk memberikan kursinya kepada Ibu tersebut mengingat ibu tersebut lebih membutuhkan ketimbang Ibu Komalasari. Dan Ibu Komalasari hanya bilang "duh saya lagi telp coba yang lain yg disana mas".
Si Ibu pun dgn halus menolak dan mengatakan "tidak perlu mas, terima kasih" saat petugas hendak mencarikannya kursi di tempat lain.
Ternyata si Ibu sedang migrain dan kakinya keseleo, jadi khawatir limbung kalau jalan dan mengingat beliau membawa tas yg cukup besar. Ibu ini terpaksa naik kereta karna beliau tidak ada yg antar.
Tidak cukup berhenti di situ, saat di stasiun berikut ada seorang calon ibu muda / wanita muda yg sedang hamil, naik ke gerbong tersebut dan seperti sebelumnya Ibu Komalasari ini enggan memberikan tempat duduk prioritas ini ke Ibu hamil tersebut.
Tujuan saya memposting foto dan nama Ibu Komalasari ini, agar kita semua sama-sama mendoakan semoga Ibu Komalasari sehat selalu dan semoga di lain kesempatan Ibu Komalasari dapat memberikan kursi prioritas kepada yang lebih membutuhkan.
Dan supaya kalau anda mungkin bertemu dengan beliau, tidak perlu emosi, dimaklumi saja kalau mungkin beliau lelah. Karna kalau dilihat dari usia, beliau masih range 30-40an, dilihat dari penampilan dengan bulu mata palsu yang cetar membahana dan rambu di cat warna merah, saya rasa Ibu Komalasari ini lebih layak duduk di kursi lain, selain kursi prioritas.
We love you full Ibu Komalasari." tulis Fransiska Laksmi.
Sontak, cerita ini pun langsung menuai tanggapan yang beragam dari para netizen."Banyak ya sis yang kayak gini. Semoga sanak saudaranya, bahkan orangtuanya kalo naik kereta nggak diperlakukan sama seperti dia memperlakukan si ibu dan mbak-mbak hamil" tulis akun Veni Maisari.
"Malu ih sama seragam" tulis akun Widya Kinanti
Wah cerita yang sering banget saya temui mbak. Kebetulan saya pengguna commuter Bekasi-Gondangdia. Kalau sudah nemu kayak begini, sama saya langsung tegur di tempat mbak. Udah kenyang mbak saya dijudesin karena negor mbak-mbak berseragam yang duduk di bangku prioritas. Hehehe" tulis akun Kezia Kelen. (sumber: tribunnews.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar