Jumat, 22 September 2017




Kantor Kejaksaan Swis di Geneva turun tangan untuk menyelidiki mengapa sejumlah lembaran uang kertas euro yang setara dengan uang ratusan juta rupiah menyumbat pipa toilet.
Lembaran uang pecahan 500 euro atau sekitar Rp 8 juta pertama kali ditemukan beberapa bulan lalu di sebuah toilet kantor cabang Bank UBS.
Letak toilet itu berada di dekat ruangan brankas yang menyimpan ratusan kotak penyimpanan barang berharga.
Beberapa hari kemudian, sebagaimana dilaporkan Tribune de Geneve, lembaran-lembaran serupa ditemukan menyumbat toilet di tiga restoran dekat bank tersebut.
Untuk membuka sumbatan, tukang sedot WC dipanggil dan biayanya mencapai ribuan franc Swiss.
Secara keseluruhan, Polisi Swis menemukan puluhan ribu euro yang sebagian besar di antaranya dalam keadaan seperti telah dipotong dengan gunting.
Merusak uang bukanlah pelanggaran di Swiss, namun kantor kejaksaan menegaskan mereka tengah mencari penyebab uang-uang itu berada saluran toilet, dan dalam keadaan telah dipotong.
"Kami sedang mencoba mencari tahu dari mana uang-uang ini berasal dan apakah tindak kejahatan telah dilakukan."
Demikian dikatakan Vincent Derouand dari Kantor Kejaksaan Geneva kepada BBC.
"Jelas, kasus ini sangat mengejutkan," kata dia.
Derouand enggan berkomentar atas pemberitaan yang menyebutkan bahwa seorang pengacara telah diinterogasi terkait kasus tersebut.
Uang pecahan 500 euro, menurut rencana akan ditarik dari peredaran pada 2018 mendatang, lantaran Komisi Eropa menengarai pecahan tersebut dipakai memfasilitasi tindakan ilegal.
Sampai tahun depan, pecahan 500 euro masih sah dan berlaku untuk transaksi. Namun, Bank Sentral Eropa akan berhenti memproduksinya. (sumber; bbc)

1 komentar: