Rabu, 16 Agustus 2017

Kisah Pasukan Alif Arselan yang Berani




Buku buku sejarah telah berbicara kepada kita tentang daerah yg Allah tundukan atas orang beriman melalui tentara Alif Arselan. Dalam perjalanan pulang ke Khurosan dari salah satu pertempuran mereka, tampak seorang pembawa pesan menemui Alif Arsalan dan berbisik kepadanya, "Kaisar konstantin mendengar kabar tentara anda, ia berencana membawa 600.000 tentara Romawi untuk menghancurkan anda, yg akan dipimpin jendral perang Romanis"

Arsalan mendengar berita itu kemudian menatap 15.000 mujahidnya, yg secara teori hanya ada sedikit harapan untuk menang. Beberapa di antara mereka ada yg berusaha menutupi luka luka pasca pertempuran sebelumnya; ada yg menangisi kematian saudaranya yg syahid, ada juga yg menangis karena kehilangan kesempatan masuk surga. Sesaat kepalanya tertunduk karena berita yg dibawa oleh kurir tadi. Kemudian ia mengisi hatinya dengan keveranian layaknya seekor singa.

Lihatlah perbandingan jumlahnya; 600.000 melawan 15.000. Perlu diingat pula bahwa pasukan Alif Arsalan baru saja melakukan pertempuran hebat.

Kemudian apa yg harusnya dilakukan oleh Alif Arsalan?  Tetap kembali ke rumah dan membiarkan kekuatan jahat menghancurkan bangsanya?  Atau  Berdiri kokoh seperti batu di depan para pasukan kemudian melawan tentara romawi, yg jika itu dilakukan bisa membuat pasukannya banyak yg mati?

Beberapa saat kemudian, Sinar iman bersinar dari hatinya.

Arsalan masuk ke dalam tendanya. Ia mengenakan kafan dan mengharumkan tubuhnya dengan Hanut (Campuran minyak misk + kamper yg dioleskan pd mayat sblm dikubur). Dia kemudian berbicara  kepada seluruh tentaranya, "Hari ini, Islam dalam bahaya! Umat Islam juga dalam bahaya! Saya takut bahwa kalimat laa ilaaha illa Allah akan hilang dari kita!"

Dia kemudian berteriak, "Oh Islam! Oh Islam! Lihatlah diriku wahai saudaraku, saya memakai kafan dan hanut. Siapapun yg ingin surga maka berpakaianlah seperti yg aku pakai! Kita akan berjuang bersama di bawah naungan Laa ilaaha illa Allah sampai titik darah penghabisan dan panji Laa ilaaha illa Allah dikibarkan! "

Seketika itu juga seluruh pasukan masuk ke dalam markas kemudian 15.000 mujahid keluar dengan pakaian kafan mereka. Keharuman hanut mewangi di seluruh tubuh, angin dari surga firdaus pun berhembus. Langitpun meledak dengan teriakan para mujahidin. Allahu Akbar! Allahu Akbar!!
Kuda kuda perang Allah bersiaplah!!
Allahu Akbar!

Apakah anda pernah melihat seorang tentara yg siap mati sebelum memulai pertempuran, pernakah anda mencium aroma kematian (Hanut) 15.000 orang menyerbak dimana mana? Itulah yg terjadi hari itu.

Perangpun dimulai. Pasukan mujahidin merangsek barisan para tentara kafir masing masing tentar bentrok. Kubu yg satu beriman kepada Allah dan menginginkan janji Allah, sementara kubu lainnya tidak beriman kepada Allah dan benci bertemu denganNya.

Pertempuran berlangsung sengit. Kaimat Allahu Akbar menembus langit. Setiap mujahid memorak porandakan Barisan pertahanan musuh. Lidah mereka berkata; Aku datang kepadamu, Ya Allah semoga Engkau merahmati hamba.

Kepala tertebas, tengkorak jatuh ke tanah dan darah mengalir dimana mana. Diiringi debu yg berterbangan, panji Islam kian tegak perkasa. Tentara salib melarikan diri ke segala arah. Seseorang berteriak, "Orang orang romawi telah dikalahkan. Dan jendral mereka, Romanis telah ditangkap"
Di pihak muslim, tak terhitung jumlahnya yg syahid Insya Allah. Hari itu mereka yg tersisa menangis. Bukan karna hara rampasan mereka yg hilang, Namun karena harus melepas kafan setelah memasrahkan diri kepada Allah.
Alif Arsalan pun berdiri menangis, bersyukur kepada Allah karena Islam masih berdiri tegak

-Diambil dari buku Golden Stories hlm. 116, karya Abdullah bin Abdurrohman

1 komentar: